LUWU - Program KKLR Sulsel Peduli yang digelar Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan untuk membantu warga terdampak bencana masih terus berjalan.
Terbaru, Posko KKLR Sulsel Peduli yang beralamat di Warkop HRM Balo-Balo Kota Belopa kembali mendistribusikan paket nasi kotak kepada para warga terdampak di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Kamis, 23 Mei 2024.
"Iya, Alhamdulillah hari ini kami kembali membagikan 300 dos nasi kotak hasil dari donasi yang terkumpul melalui program KKLR Sulsel Peduli, " kata Andi Iskandar, Koordinator Posko KKLR Sulsel Peduli di Belopa.
Dijelaskan Andi Iskandar, paket nasi kotak tersebut diserahkan ke Posko Kesehatan yang terletak di Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
"Soalnya akses jalan dan jembatan menuju ke lokasi atas belum bisa, masih sementara diperbaiki, " ungkapnya.
Jembatan di Desa Kadundung merupakan satu-satunya akses penghubung ke enam desa lain di Kecamatan Latimojong. Saat banjir bandang pada 3 Mei lalu, jembatan ini tersapu banjir.
Menurut Opu Erang, sapaan akrab Andi Iskandar, tim KKLR Sulsel Peduli bersama petugas kesehatan di Posko tersebut langsung membagikan nasi kotak kepada setiap warga yang datang.
"Setiap masyarakat yang datang di posko langsung dibagikan oleh petugas kesehatan, termasuk 100-an anggota TNI yang sementara mengerjakan jembatan, " ujar dia.
Diungkapkan Opu Erang, warga yang menerima paket nasi kotak dari KKLR Sulsel Peduli terlihat gembira dan beberapa diantaranya menyampaikan langsung ucapan terima kasihnya.
"Atas nama masyarakat Desa Kandudung Kecamatan Latimojong menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar KKLR. Semoga semua ikhtiar ini bernilai berkah, " katanya mengutip pernyataan warga.
*Terus Berjalan*
Sementara itu Ketua BPW KKLR Sulsel Ir Hasbi Syamsu Ali mengatakan bahwa Program KKLR Sulsel Peduli akan terus berjalan hingga semua dana yang terkumpul dari hasil donasi tersalurkan.
"Insya Allah KKLR Sulsel komitmen dengan penuh ketulusan untuk meyampaikan amanah dari para donatur. Kita jalankan tugas ini sebaik-baiknya agar warga terdampak bencana dapat merasakan uluran tangan donatur yang sudah berpartisipasi membantu, " ungkapnya di Makassar (23/05).
Hasbi juga tak lupa menyampaikan apresiasi kepada tim Posko KKLR Sulsel Peduli di Belopa yang masih terus setia menjalankan tugas di lapangan.
"Terima kasih dan penghargaan dari kami kepada Opu Erang dan tim yang sudah bekerja dengan sangat luar biasa. Ini untuk ke sekian kalinya mereka turun langsung membagikan makanan kepada warga terdampak. Semoga semuanya bernilai ibadah, " ucapnya.
Baca juga:
Lahan Sawah di Pangkep Dilahap Sijago Merah
|
*Banjir Luwu Utara*
Selain di Kabupaten Luwu, Program KKLR Sulsel Peduli juga tengah berjalan di Kabupaten Luwu Utara yang beberapa wilayahnya terendam banjir hingga saat ini.
Direncanakan tim masih akan turun ke lokasi banjir membawa bantuan berupa beras untuk warga yang terdampak banjir paling parah, seperti di wilayah Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat.
Sebelumnya, pada Selasa (14/05) lalu, KKLR Sulsel telah menyalurkan bantuan berupa 1 ton beras kepada warga terdampak banjir di wilayah Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara.
Saat itu, tim dipimpin oleh Wakil Bendahara BPW KKLR Sulsel Baharman Supri didampingi pengurus Departemen Kesejahteraan Sosial Darsan Dappy. Mereka diterima oleh Sekretaris Desa Lembang-Lembang Masriadi disaksikan oleh sejumlah warga.
*Rendam 4 Kecamatan*
Dari informasi yang berhasil dihimpun, saat ini banjir di Luwu Utara menggenangi Desa Lewewe, Desa Lembang - Lembang, Desa Muktisari dan Desa Beringin Jaya di Kecamatan Baebunta Selatan.
Kemudian di Kecamatan Malangke Barat banjir merendam sebagian besar wilayah Desa Pombakka, Desa Wara dan Desa Limbong Wara.
Sementara di Kecamatan Malangke, setidaknya 7 desa ikut terdampak, yakni Desa Tolada, Desa Girikusuma, Desa Putemata, Desa Pettalandung, Desa Tingkara, Desa Malangke dan Desa Pattimang.
Tak terhitung kerugian warga akibat bencana ekologis yang kerap terjadi dan berlangsung dalam waktu lama. Sayangnya belum ada solusi kongkrit dari pemerintah dan pihak terkait. [*]